Sabtu, 10 Januari 2009

ressensii pelmm kko .!


Elizabeth : The Golden Age . . .




Sepak terjang Ratu Elizabeth di kancah perpolitikan dan kemasyhuran tahtanya sudah cukup dikenang dalam sejarah. Namun seperti apakah sisi romantisme Ratu Elizabeth I ketika dihadapkan pada persoalan cinta yang tak pandang bulu menghinggapi siapa saja yang terkena panah asmara ? Lika liku kisah cinta yang mengharukan tersebut bisa dilihat dalam film anyar sekuel Elizabeth, Elizabeth: The Golden Age. Masih dibintangi oleh Cate Blanchett (yang akhirnya meraih piala oscar berkat sekuelnya yang pertama) dan dibawah arahan tangan handal sutradara keturunan India Shekkar Kapur, Film ini bahkan telah tujuh kali masuk nominasi oscar dan mendapat 1 piala oscar. Tak pelak, Elizabeth: The Golden Age wajib ditonton. Rencananya, Universal Studio akan merilis film ini di bioskop tanggal 12 oktober nanti. film ini mengambil lokasi wilayah Inggris (tentunya selain di Shepperton Studio). Kita akan melihat keindahan yang mengesankan dari bangunan-bangunan sejarah Inggris seperti Westminster Cathedral, Ely Cathedral, Wells Cathedral, Burghley House, Petworth House, Dorney Court, dan St. John’s College – Cambrige.

Elizabeth: The Golden Age bercerita tentang sebuah kisah mendebarkan pada waktu akhir abad 16 Eropa. Saat itu sedang terjadi gejolak akibat gonjang-ganjing perpolitikan dunia yang penuh intrik dan perubahan pandangan dari nilai kereligiusan – kisah seorang wanita yang tumbuh di era perang salib, yang mati-matian berjuang demi cinta, tahta dan kekuasaan, yang tegar dan siap sedia menghadapi dan menumbangkan musuh-musuh yang merintangi, sekaligus menjaga posisinya sebagai ikon yang dicintai di dunia barat.


Dalam sekuel kali ini, diceritakan Ratu Elizabeth I (Cate Blanchett) direpotkan oleh ulah sepupunya Mary Stuart (Samantha Morton) yang ternyata memiliki niat buruk untuk menggulingkan dan merebut singgasananya. Demi merealisasikan misi busuk ini, sang sepupu bahkan berkonspirasi dengan penguasa Spanyol, Raja Philip II (Jordi Molla), yang dikenal memiliki kekuatan armada laut yang besar dan disegani dan berambisi untuk meng-katolik kan seluruh dunia, termasuk Inggris.Demi menyelamatkan tahta dan negerinya, Elizabeth kemudian memutuskan untuk menyiapkan sebuah perang besar melawan Spanyol. Persiapan perang dilakukan dengan sedemikian rupa. Namun kala ia justru merasa sudah sangat siap dengan rencana pertempuran besar-besaran, di saat yang sama ia malah dipusingkan dengan urusan hati menyangkut masalah cinta. Tak dapat terhindarkan lagi, ia telah jatuh cinta pada Sir Walter Releigh (Clive Owen), seorang pelaut dan petualang yang tampan dan hidup berpindah-pindah. Namun mengingat komitmennya pada negara, Ia berusaha keras mati-matian untuk mencoba mengesampingkan urusan pribadi asmaranya. Ia terlanjur terikat sumpah untuk mengabdikan hidup dan matinya demi negara – dan bukan untuk orang yang dicintainya. Namun bagaimanapun, ia pun berhasrat untuk mereguk manis kehidupan cinta yang ada di depannya. Elizabeth tak kehilangan akal. Demi supaya Releigh selalu dekat dengannya, ia menganjurkan Bess (Abbie Cornish) untuk menjalin hubungan pertemanan dengan Releigh supaya ia bisa selalu dekat. Namun strategi ini pada akhirnya malah membuatnya dibakar rasa cemburu. Tak disangka-sangka, hubungan Bess dan Releigh menjadi lebih intim dan panas.


Saat Elizabeth terpaksa harus berlayar keluar negaranya, untuk sementara, ia menyerahkan tampuk pemerintahan kepada penasehat setianya Sir Francis Walsingham (Geoffrey Rush—pemenang academy award). Ia bekerja tak kenal lelah untuk melindunginya dari segala ancaman konspirasi yang berniat hendak menggulingkan Elizabeth. Melalui jaringan dan kerja mata-matanya yang lihai, Walshingham berhasil membongkar adanya rencana pembunuhan yang akan dapat menggulingkan tahta kerajaan. Namun disaat ia mengungkap dan hendak memberi pelajaran para pengkhianat yang ternyata akhirnya ia tahu juga melibatkan kerabat kerajaan, tanpa ia sadari, ulahnya justru menggiring Inggris ke arah ambang kehancuran.


Film ini dijamin tak bakalan membosankan meski memakai alur kisah sejarah. Bumbu-bumbu romantisme percintaan antara Elizabeth dan Releigh sangat menarik untuk disimak.

0 komentar:

 
..::ART~effect::.. © 2008. Design: ~ Sweet Baby Girl